Industri kimia dasar mungkin bagi sebagian masyarakat masih sangat awam. Tapi, kenyataannya industri yang satu ini merupakan salah satu sektor yang menjadi tombak utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Lalu apa sebenarnya industri kimia dasar?
Secara garis besar, industri kimia dasar adalah tempat pengolahan bahan-bahan dasar kimia dari mentah menjadi sebuah bahan baku yang akan diolah kembali menjadi produk yang dibutuhkan masyarakat. Dalam prosesnya pun industri harus dilengkapi dengan tenaga ahli terbaik serta teknologi yang mumpuni.
Di Indonesia sendiri juga banyak industri kimia dasar yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk mengetahui apa saja yang masuk dalam industri ini, mari sama-sama simak contoh dari industri dasar kimia berikut ini.
Contoh Industri Kimia Dasar Di Indonesia
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa industri kimia dasar memegang peranan penting dalam mendistribusikan bahan baku untuk pembuatan sebuah produk. Dalam industri ini pun terbagi menjadi beberapa bagian, contohnya adalah sebagai berikut:
1. Polietilena
Untuk industri dasar kimia yang satu ini sendiri sangat mudah untuk ditemukan, baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun pabriknya. Polietilena biasa kita kenal dengan kantong plastik. Tidak heran jika industri ini sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat. Di dalam industri kimia polimer, Polietilena ini akan diberikan kode PE.
Selain itu karakteristik dari industri ini mirip dengan perusahaan manufaktur yang memang memegang peranan penting dalam sebuah industri agar dapat menghasilkan barang yang akan dipasarkan secara langsung. Dalam satu tahun, perusahaan yang memproduksi barang dari Polietilena dengan jumlah hingga 80 jutaan metrik ton.
2. Polivinil Klorida
Dikenal juga sebagai PVC adalah salah satu contoh dari industri kimia dasar yang ada di Indonesia. PVC ini sendiri biasanya disebut juga dengan Polimer Termoplastik, di mana penggunaannya adalah yang paling banyak ketiga di dunia.
Ketika berhubungan dengan konstruksi, maka Anda akan sering kali melihat bahan PVC ini. Baik dari pembuatan rumah, gedung dan bangunan lainnya, pasti akan menggunakan PVC untuk menjadi salah satu bahan material.
Tapi, PVC sendiri tidak hanya digunakan dalam konstruksi saja. Karena sifatnya yang sangat fleksibel, PVC juga sering digunakan dalam pembuatan pipa, atap bahkan hingga pakaian.
Karena karakteristik PVC juga tidak bisa basah, penggunaan bahan ini pun juga menjadi dasar untuk bahan jas hujan, tas dan lain sebagainya. Biasanya kita suka melihat produk tas dengan sebutan “tas waterproof” atau anti air.
3. Polipropilena
Polipropilena atau lebih dikenal sebagai PP ini juga termasuk dalam kimia dasar. Bahan ini juga disebut sebagai Polimer Termoplastik. Biasanya bahan ini akan digunakan untuk membuat barang-barang yang diperlukan dalam rumah tangga. Banyak sekali contoh produk yang menggunakan Polipropilena sebagai bahan utama ataupun campuran.
Contohnya adalah seperti pakaian, alat tulis, pengeras suara dan lain sebagainya yang memang dibuat dari bahan plastik keras. PP adalah bahan kimia dasar yang dapat didaur ulang dengan menggunakan simbol angka 5.
Sejarah dari PP ini terbilang sangat panjang, di mana bahan ini ditemukan dua kali yaitu pada tahun 1950 dan 1954. Untuk penemuan pertama, Polipropilena ditemukan oleh Dr. Karl Rehn. Sayang pada saat itu, Dr. Rehn tidak tahu apa kegunaannya. Hingga akhirnya ditemukan oleh Giulio Natta pada tahun 1954.
Natta menyadari bahwa Polipropilena akan menjadi salah satu bahan yang sangat berharga serta akan memberikan manfaat yang lebih untuk masyarakat. Tidak hanya itu saja, untuk urusan harganya pun terbilang lebih terjangkau dari polietilena.
Kelebihan dari Polipropilena ini adalah mempunyai daya tahan yang sangat baik terhadap panas. Maka seringkali digunakan sebagai keperluan dalam laboratorium serta medis. Karena sifatnya yang tahan terhadap panas, maka Polipropilena sering juga digunakan untuk ceret atau ketel.
4. Polistirena
Sering juga disebut PS, biasanya polistirena ini akan dijadikan sebagai bahan dasar pada mainan anak-anak. Polistirena sendiri dibuat dari gabungan antara polimer serta monomer stirena. Di mana kedua bahan berasal dari zat hidrokarbon cair yang memiliki bahan dasar minyak bumi.
Polistirena ini ditemukan di Jerman oleh seorang apoteker yang bernama Eduard Simon di tahun 1939. Tapi, pada saat ia melakukan isolasi terhadap resin alami, Eduard sama sekali tidak menyadari bahwa ia telah menemukan sesuatu bahan penting.
Kemudian, penemuan yang dilakukan oleh Eduard ini baru disadari oleh seorang kimiawan organik yang bernama Hermann Staudinger. Ia menyatakan bahwa penemuan ini sendiri adalah rantai panjang dari polimer plastik.
Sifat dari Polistirena ini sangatlah fleksibel sehingga sangat mudah dibentuk untuk menjadi barang-barang yang sekiranya membutuhkan detail yang lebih rinci. Tapi sayangnya bahan ini sangat mudah terbakar dan sangat rapuh sekali. Namun, juga termasuk bahan yang tahan air.
Itu adalah beberapa contoh dari industri kimia dasar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Semoga artikel ini bisa memberikan pengetahuan lebih untuk Anda.