Vape atau rokok elektrik, pertama kali dibuat di Cina pada tahun 2003 oleh seorang apoteker. Pembuatan vape tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah asap rokok. Saat ini Vape dijadikan bentuk alternatif nyata bagi perokok untuk menghentikan merokok mereka. Selain itu, vaping telah menjadi salah satu bagian dari pola dan gaya hidup anak muda saat ini. Banyak orang berpikir vaping lebih baik daripada rokok biasa. Tetapi apakah vaping benar-benar lebih baik?
Komposisi Vape dan Rokok
Keduanya mengandung nikotin pada komposisinya sehingga dapat memberikan efek adiksi atau membuat penggunanya ketagihan. Selain nikotin, kandungan formaldehid juga terdapat di dalamnya, zat ini dapat merusak sistem pencernaan, kulit, paru-paru dan menyebabkan kanker jika vaping terlalu panas.
Vape Lebih Aman daripada Rokok
Perbedaan yang paling mencolok antara vape dan rokok konvensional adalah komposisi tembakaunya. Vape biasanya tidak memiliki kandungan tembakau seperti pada rokok. Namun, ini tidak berarti bahwa vaping tidak berbahaya bagi tubuh. Vape dan tembakau mengandung banyak zat berbahaya yang berdampak negatif bagi kesehatan Anda.
Seorang peneliti WHO dr. Ranty Fayokun mengatakan bahwa rokok elektrik atau vape sedikit lebih aman jika dibandingkan dengan rokok biasa. Pernyataan ini semakin kuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Public Health England, yang merupakan bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Inggris. CEO Public Health England Duncan Selby mengatakan rokok elektrik 95% sedikit lebih aman untuk kesehatan daripada rokok biasa dan dapat membantu perokok berhenti dari kebiasaan merokoknya. Duncan mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Senin (10 Februari 2020), “Walau vaping tidak 100% aman, banyak zat penyebab penyakit akibat rokok tidak ditemukan dalam vaping dan hanya ada sejumlah bahan kimia terbatas dalam dosisnya.” kata Duncan.
Namun sedikit lebih aman dari rokok konvensional tidak menjadikan vape atau rokok elektrik menjadi tidak berbahaya bagi tubuh. Uap dari vaping sama berbahayanya dengan asap rokok. Menghirup uap vaping dapat menyebabkan asma, sesak nafas, dan batuk. Juga, cairan vaping mengandung bahan kimia yang dapat memberikan efek buruk bagi anak-anak. Efek samping mungkin termasuk peningkatan denyut jantung, berkeringat, dan muntah. Jika cairan vaping mengenai kulit bayi Anda, dapat menyebabkan rasa terbakar. Karena vape pakai baterai, bisa meledak.
Seseorang yang merokok memiliki efek negatif pada tubuh selama beberapa tahun. Meskipun rokok elektrik berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rokok elektrik dapat menyebabkan kejang dan kerusakan paru-paru parah hanya dalam setahun.
Negara yang Melarang Penggunaan Vape
Di beberapa negara, seperti Australia, Hong Kong, India, Belanda, Argentina, Kanada, dan banyak negara lainnya, penggunaan rokok elektrik dilarang dan memiliki undang-undang jika terus digunakan. Negara lain telah melarangnya karena vaping dianggap sama berbahayanya dengan rokok konvensional.
Bagaimana di Indonesia? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan rokok elektrik berbahaya. Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) juga telah melarang rokok elektrik di Indonesia. Baru-baru ini telah dikeluarkan surat yang meminta untuk melarang rokok elektrik, namun masih banyak pro dan kontra.
Cara mengurangi kebiasaan merokok
Salah satu cara mengurangi kebiasaan merokok adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya. Namun hal ini sulit dilakukan, karena nikotin mempengaruhi otak, membuat seseorang merasa tenang sekaligus bahagia. Hal inilah yang menjadikan seorang perokok kecanduan dan membuatnya sulit untuk berhenti merokok.
Kecanduan ini dapat diobati dengan terapi pengganti nikotin. Misalnya, dapat diobati dengan patch yang mengandung nikotin atau patch seperti permen karet. Produk-produk ini mengandung nikotin yang “dibutuhkan perokok”, mengurangi resiko efek samping yang melekat pada rokok dan berbahaya. Namun, untuk perokok kategori berat yang dapat merokok hingga 20 batang sehari, mungkin mereka akan menganggap kalau merokok sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka. Jadi, mengonsumsi nikotin tanpa merokok tetap tidak akan terasa menyenangkan dan bisa membuat Anda merokok lagi. Karena cara menggunakan rokok elektif hampir sama dengan rokok konvensional maka rokok elektrik bisa membuat Anda merasakan rasa puas yang lebih dekat dengan kenikmatan merokok jika dibandingkan dengan produk nikotin lainnya. Oleh karena itu, rokok elektrik dinilai lebih efektif dalam mencegah konsumen untuk merokok kembali
Demikian lah penjelasan mengenai bahaya vape dan rokok. Penggunaan rokok atau vaping adalah negatif. Tidak ada yang lebih baik karena bersifat adiktif dan berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Anda tidak mendapatkan efek itu sekarang, tetapi Anda mungkin mendapatkannya suatu saat nanti. Jika alasan vaping adalah untuk mengurangi kebiasaan merokok, ada baiknya untuk berhenti dari keduanya. Karena untuk menjaga kesehatan tubuh kita, kita harus mencegahnya sendiri. Jika bukan diri Anda, siapa lagi?